Rabu, 19 April 2017

Game Berjaringan

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 7


     Dalam pembahasan game berjaringan terdapat dua kata yaitu GAME dan JARINGAN dimana memiliki pengertian yang berbeda.. dalam penulisan kali ini akan membahas tentang Game Berjaringan.. satu per satu akan saya bahas sedikit banyak untuk memahami penulisan kali ini.

     Bahasan pertama adalah game.. apa itu game? Game merupakan permainan yang menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang di buat semenarik mungkin agar pemain bisa mendapatkan sesuatu sehingga adanya kepuasaan batin dari psikologis seseorang.

     Dalam game terdapat objek berupa dua dimensi hingga tiga dimensi, selain itu dalam game kita ketahui ada AI yang berfungsi sebagai alur jalan lawan (komputer) untuk melawan apa yang kita (user) input atau jalankan.

     Untuk jenis game terdapat banyak jenisnya.. seperti game strategi, RPG, FPS, hingga game action. semua jenis game sering kita jumpai sebagai media hiburan. akan tetapi belakangan ini banyak berkembang game yang dibuat adpat membuat kita (user) membuat kita ketagihan yang mengakibatkan lupa waktu.

     Jaringan dapat berupa sambungan yang terhubung ke dunia luas dengan koneksi internet, dan ada juga jenis jaringan offline dimana kita hanya dapat terkoneksi antar perangkat dengan sistem lokal area. jadi, saat dimana ada suatu perangkat terhubung dengan perangkat lain, kita dapat katakan disana terdapat jaringan, entah itu online atau offlne.

     Dari bahasan pengertian dari GAME dan JARINGAN, dapat dikatakan bahwa Game Berjaringan adalah suatu permainan dengan media elektronik yang dimainkan dengan cara terhubung dengan user lain dengan memanfaatkan sebuah alat penghubung jaringan agar dapat bermain game secara bersamaan dengan user lain yang berbeda tempat, waktu, hingga kondisi dengan bantuan jaringan yang dapat menghubungkan atau mengkoneksikan antar perangkat, entah itu device komputer atau perangkat lain untuk dapat bermain game.

     Banyak contoh dari Game Berjaringan. contoh dari Game Berjaringan adalah Dota. game atau permainan Dota pada PC ini cara mainnya adalah dengan kita terhubung antar perangkat yang menggunakan alat perantara seperti router atau yang lainnya yang dapat menguhubungkan sebuah jaringan, bahkan kita dapat bermain secara lokal atau offline bersama teman-teman dengan memanfaatkan jaringan.

     Contoh lain dari Game Berjaringan adalah CS (Counter Strke) dimana game ini dapat kita mainkan bukan hanya bermain sendir, tapi bahkan dapat kita mainkan beramai ramai dengan teman-teman via jaringan lokal hingga online yang beda lokasi negara ataupun benua yang baermain secara realtime bersamaan.

      Dalam Game Berjaringan ini kita pasti akan akrab dengan yang namanya PING. ping ini berperan dalam masalah real time atau ketepatan waktu pergerakan game dengan perangkat lain. semakin besar ping maka semakin buruk, dan semakin kecil ping maka akan semakin baik dalam bermain Game Berjaringan ini. jadi, bila ping besar maka pergerakan game akan tidak sinkron dengan gerakan game lain. jadi disarankan bila bermain Game Berjaringan kita disarankan untuk menggunakan jaringan via kabel, karena bila kita gunakan jaringan via wireless maka akan banyak noise frekuensi yang dapat merusak sinyal ping keselarasan pergerakan game. dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa untuk bermain Game yang Berjaringan unutk memakai internet atau jaringan via kabel agar lebih stabil.











sumber :

http://sap.gunadarma.ac.id/
http://baak.gunadarma.ac.id/
http://studentsite.gunadarma.ac.id/
http://v-class.gunadarma.ac.id/
http://softskill.gunadarma.ac.id/
https://waston.wordpress.com/2012/03/04/game-adalah/
https://1nuy4s4.wordpress.com/pengertian-jaringan-komputer/

User Interface pada Game

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 6


    User interface berarti tampilan antar muka pengguna. Jika didefinisikan secara sederhana User interface adalah penghubung atau mediator antar komputer dan manusia atau user komputer itu agar hubungan antara perangkat komputer dengan user bisa terjalin. User interface sangat berperan penting dalam dunia komputer karena dengan adanya user interface maka kemudahan user dalam mengoprasikan suatu perangkat komputer menjadi lebih mudah.

    Desain user interface dalam game berbeda dari desain user interface lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatardari pengguna yang sebenarnya atau player. Sebuah desain interface pada suatu game mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user atau pemain meminati game tersebut.  Dalam user interface game, terdapat sebuah teori yang dikemukakkan oleh Erik Fagerholt dan Magnus Loretzon dari Chalmers University of Technology. Dalam tesisnya mereka menulis tesis tentang desain user interface berjudul Beyond the HUD – User Interfaces for Increased Player Immersion in FPS Games. Mereka memperkenalkan istilah berbagai jenis interface yang berkaitan dengan desain video game.

            HUD itu sendiri kepanjangan dari Heads – up display, merupakan metode dimana informasi secara visul disampaikan kepada pemain sebagai bagian dari antarmukan pengguna permainan. Biasanya menunjukkan bar/kotak HP(Health Point) ataupun MP(Mana Point) dan biasanya muncul  di atas kepala karakter. Fungsi HUD ini untuk memudahkan pemain mengetahui kondisi karakter dalam permainan.

            Dalam desain antarmuka game terdapat beberapa elemen yang diantaranya adalah :

1. Diegetic
Elemen user interface yang diegetik ada dalam dunia permainan (fiksi dan geometris) sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi dengan mereka melalui visual, audible atau haptic. Elemen UI diegetik yang dieksekusi dengan baik dapat meningkatkan pengalaman narasi untuk pemain, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan terintegrasi. Salah satu game yang mengimplementasikan elemen diegetic adalah Assassin’s Creed. Assassin’s Creed berhasil menggunakan banyak pola diegetic meskipun itu diatur dalam dunia sejarah karena pemain pemain menggunakan sistem virtual reality di masa depan. Jadi cerita sebenarnya futuristik daripada sejarah

2. Meta
Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu divisualisasikan spasial untuk pemain.Contoh yang paling jelas adalah efek ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk menunjukkan kerusakan. Contoh: Grand Theft Auto 4 Berinteraksi dengan telepon di Grand Theft Auto 4 adalah contoh menarik. Ini meniru interaksi dunia nyata – Anda mendengar dering telepon dan ada penundaan sebelum karakter dan pemain menjawabnya. Elemen UI sebenarnya itu sendiri muncul pada pesawat hub 2D, jadi itu benar-benar elemen Meta, meskipun awal interaksi yang diegetik.

3. Spatial
Elemen User Interface yang disajikan dalam ruang permainan 3D dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang sebenarnya (diegetik atau non-diegetik).
Fable 3 adalah contoh di mana unsur-unsur spatial yang digunakan untuk memberikan informasi lebih kepada pemain dan mencegah mereka dari melompat ke layar peta. Jejak bersinar hampir cocok dalam fiksi mengingat kualitas estetika ajaib itu tapi karakter tidak dimaksudkan untuk menyadari hal itu. Ini memandu pemain ke tujuan berikutnya.

4. Non-Diagetic
Antarmuka yang diberikan di luar dunia game, hanya terlihat dan terdengar ke pemain di dunia nyata desain interface ini semuanya mengunakan visual heads-up display (HUD). semua menjadi sangat nyaman dengan penggunaan heads-up display (HUD) dalam permainan. Sistem ini memberikan informasi penting dengan cara yang cukup sederhana. Jika dilakukan dengan benar pemain bahkan tidak tahu itu ada. Mass Effect 3 menggunakan banyak Non-diegetik elemen UI untuk menginformasikan pemain senjata karakter dipilih dan kekuasaan – antara lain. Mengingat pengaturan futuristik itu saya tidak bisa membantu untuk berpikir jika beberapa informasi ini bisa telah terintegrasi ke dalam dunia game, narasi, atau bahkan keduanya.



sumber:

https://sylviaalfarina.wordpress.com/2015/04/22/user-interface-pada-game-komputer/

Interaksi Fisik Manusia pada Lingkungan Game dan Efek Fisik Manusia Ketika Bermain Game

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 5


1. Jelaskan Interaksi Fisik Manusia Pada Lingkungan Game

   Game adalah sebuah permainan yang menggunakan media elektronik, serta merupakan sarana hiburan berbentuk multimedia, Biasanya game dimainkan oleh para remaja, anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun juga bermain game. Bermain game dapat mengakibatkan kecanduan oleh karena itu kita harus bisa mengontrol waktu kita saat bermain game. Kecanduan game biasanya terjadi karena terdapat hal - hal yang menarik di dalam game tersebut entah itu bisa dari alur cerita game tersebut, karena game tersebut tidak membosankan atau karena lingkungan interaksi di dalam game tersebut menyenangkan dan lain sebagainya, nah disini kita akan membahas point Interaksi fisik manusia pada lingkungan game.

    Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain, nah dalam game kita tidak terlepas dari yang namanya interaksi baik interaksi dengan sesama user game atau user game dengan admin game tersebut, biasanya game yang melakukan interaksi adalah game online dan game yang tidak memiliki interaksi di dalamnya yaitu terdapat di game offline, dengan kita bermain game online kita bisa berinteraksi dengan sesama player menggunakan mode chat atau voice bahkan video call. 


2. Efek Fisik pada Manusia ketika Bermain Game
     
      Bermain game memanglah mengasyikan tetapi jika kita lupa diri saat bermain game akan memiliki dampak buruk bagi diri kita. Efek fisik dari bermain game sangatlah banyak dari yang positif dan yang negatif , tetapi untuk bermain game lebih banyak efek negatif nya dibandingkan efek positif nya, diantaranya efek fisik yang ditimbulkan saat bermain game :
  • Menyebabkan penyakit pada mata karna ber jam-jam melihat monitor
  • Bisa menyebabkan stres karena bermain game bisa memacu adrenalin seseorang
  • Mudah lelah, karna aktivitas nya hanya duduk seharian bermain game
  • Makan tidak teratur, karna padatnya waktu saat bermain game kita lupa waktu dan lupa makan
  • Bisa merubah perilaku seseorang menjadi agresif, karna efek dari game yang bersifat extream, dan lain sebagainya.

Minggu, 02 April 2017

Arsitektur Game Engine

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 4




A.    Arsitektur Game Engine


Hasil gambar untuk Arsitektur Game Engine

     Arsitek adalah pelajaran untuk membuat rancangan dari bangunan. Sedangkan arsitektur mesin game adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Dapat dikatakan bahwa arsitektur mesin game itu adalah rancangan dari sistem perangkat lunak dari game itu sendiri.

Tahap awal dari merancang suatu game adalah memilih jenis game yang akan dibuat agar dapat lebih terfokus dalam mengerjakannya. Selanjutnya adalah mendesaian game yang akan dibuat. Setelah kita memiliki desain game, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan desain tersebut menjadi source code. Apabila source telah selesai dirancang, maka game tersebut dapat dimainkan dan digunakan sesuai yang diinginkan oleh sang pembuat game. Apakah game tersebut dibuat untuk dikomersilkan atau dikembangkan oleh orang lain.

Game engine adalah sebuah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur, suara, scripting, A.I, dan bahkan sistem networking. Tujuan digunakannya game engine adalah untuk mempermudah pembuatan bagian‐bagian tertentu dalam game, membagi‐bagi pengembangan game menjadi modul‐modul tertentu, dan memudahkan kolaborasi antar pihak.

Sebelum adanya Game Engine, permainan yang biasanya ditulis sebagai entitas tunggal: game untuk Atari 2600, misalnya, harus dirancang secara down-top untuk memanfaatkan hardware layar tampilan yang disebut kernel oleh pengembang retro.

Generasi pertama dari mesin grafis pihak ketiga atau renderers (dan pelopor untuk apa yang sekarang kita kenal sebagai mesin) didominasi oleh tiga pemain; BRender dari Argonaut Software, Renderware dari Kriteria Software Limited dan RenderMorphics ‘Realitas Lab. Istilah “Game Engine (Mesin Permainan)” muncul pada pertengahan 1990‐an, terutama dalam kaitannya dengan game 3D seperti penembak orang pertama (FPS). Kemudian permainan, seperti Quake III Arena dan 1998 Epic’s Unreal Games dirancang dengan pendekatan ini dalam pikiran, dengan mesin dan konten dikembangkan secara terpisah.

Game Engine modern adalah salah satu aplikasi yang paling kompleks yang ditulis, sering menampilkan puluhan sistem berinteraksi untuk memastikan pengalaman pengguna yang terkendali. Evolusi terus mesin permainan telah menciptakan sebuah pemisahan yang kuat antara rendering, scripting, karya seni, dan desain level.

Threading penting karena sistem multi‐core modern (misalnya Cell) dan tuntutan meningkat pada realisme. Threading melibatkan rendering, streaming, audio, dan fisika. Permainan Balapan yang biasanya berada di garis depan threading dengan physics machine berjalan di sebuah thread terpisah jauh sebelum subsistem inti lainnya dipindahkan, sebagian karena rendering dan tugas terkait perlu update hanya pada 30‐60 Hz. Sebagai contoh, di PlayStation 3, fisika berlari di Need For Speed pada 100 Hz versus Forza Motorsport 2 pada 360 Hz.

Meskipun istilah ini pertama kali digunakan pada 1990‐an, ada sistem sebelumnya beberapa tahun 1980‐an yang juga dianggap Game Engine, seperti Sierra’s Adventure Game Interpreter (AGI) dan SCI, LucasArts SCUMM dan Freescape. Tidak seperti kebanyakan Game Engine modern, Game Engine ini tidak pernah digunakan dalam produk pihak ketiga (kecuali untuk sistem SCUMM yang dilisensikan dan digunakan oleh humongous Entertainment).

Tipe‐tipe Game Engine
Game memiliki berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrograman. Berikut ini adalah beberapa tipe dari game engine.
  • Roll Your‐Game Engine
Game engine tipe ini lebih disukai karena selain gratis, game engine ini juga memperbolehkan para developer lebih fleksibel dalam mengitegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Namun kelemahan dari tipe game engine ini banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya.
  • Mostly‐Ready‐Game Engine
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programmer. Semuanya termasuk conth GUI, phisycs, libraries models, texture dan lain‐lain. Banyak dari mereka yang sudah benar‐benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar‐benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak banyak terjadi error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine‐nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game‐nya. Dengan hal ini dapat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
  • Point‐and‐Click Engine
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tetapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game‐game mereka secepatnya.
  
Elemen pada Game Engine
Seperti halnya perangkat lunak lainnya, pada geme engine juga terdapat beberapa elemen diantaranya:
  • Tools / Data
Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
  • System
System adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satu‐satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.
  • Console
Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.
  • Support
Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus‐rumus matematika yang biasa digunakan seperti : vector, matrix, memory manager, file loader merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.
  • Renderer / Engine Core
Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.
  • Game Interface
Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
  • The Game
Merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga user dapat mengembangkan game tersebut sesuai dengan yang diinginkan.











DAFTAR PUSTAKA


https://raflyjuninton93.wordpress.com/2015/05/06/arsitektur-game-engine/

Alynthedoctor. 2016. Arsitektur game engine.https://alynthedoctor.wordpress.com/2016/04/25/arsitektur-game-engine/2 April 2017.

Desain Skenario dan Skrip

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 3



A. Desain Skenario
Hasil gambar untuk desain skenario
Desain atau Design merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Seorang perancang atau orang yang mendesain sesuatu disebut desainer, namun desainer lebih lekat kaitannya dengan profesional yang bekerja dilingkup desain yang bekerja untuk merancang sesuatu yang menggabungkan atau bereksplorasi dalam hal estetika dan teknologi. Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. 

Dimana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekspresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa dan lain-lain. Dalam membuat sebuah desain semua berawal dari minat sang desainer(perancang) untuk memilih menciptakan ilustrasi berupa foto, gambar, tulisan atau biasa di sebut dengan sketsa.

Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan. Kalau dasar untuk pembuatan film adalah skenario, maka dasar untuk membuat game adalah design document atau lebih mudahnya disebut skenario game. Skenario game adalah langkah awal dalam membuat sebuah game, dengan skenario game dapat mempermudah kita menyelesaikan game yang akan kita buat. Skenario game adalah sebuah cerita khusus yang melatarbelakangi kejadian – kejadian dalam game. Kalau skenario menentukan interior dan eksterior, dekor, pemain, dan studio, serta pembuatan trik, dalam desain dokumen ada ketentuan program game, grafik, tokoh, animasi, suara, dan musik. Sampai di sini keduanya masih paralel. Berbeda dengan skenario yang merupakan sekuens linier dari adegan, turn around point, dialog, dan seterusnya; design documents adalah gabungan dokumen yang mendiskripsikan secara kompleks semua segi game yang direncanakan. 

Ditambah lagi, berbeda dengan skenario, tidak bisa secara pasti ditentukan, dokumen apa saja yang akan ditemukan dalam design documents, karena itu tergantung pada gaya game yang akan dibuat. Hampir sama seperti pembuatan film dimana penulis skenario pertama-tama menulis tema, kalau ada produser yang berminat, penulis skenario membuat sinopsis, dan setelah mendapat persetujuan produser, baru skenario dibuat, begitu juga prosesnya dalam merencanakan suatu judul game komputer. Temanya dibuat dulu, kemudian konsep dan akhirnya design documents disusun. Gambaran seperti ini adalah kondisi yang ideal, tidak semua pengembang melalui proses ini, walaupun hal itu patut disayangkan. 

Konsep seharusnya berguna untuk memberikan gambaran garis besar tentang cerita, prinsip-prinsip mekanisme game, dan titik berat untuk gameplay. Karena itu konsep mencakup prinsip-prinsip dasar, gaya game, kerangka peraturan, sinopsis cerita (kalau ada cerita), karakteristik game, contoh misi, atau situasi-situasi dalam game dan bisa juga diferensiasi perangkat pengguna atau ada eek-efek khusus serta akhirnya unsur-unsur spesifik yang menjadi andalan pencipta. Dalam penutup sinopsis seharusnya dicantumkan daftar unsur yang unik dan orisinil serta faktor-faktor yang bisa dijadikan daya jual tinggi bagi judul tersebut. Konsepnya biasanya ditulis setebal 5-10 halaman. Kalau konsep sudah diterima, artinya sudah disetujui produser, dinilai positif oleh tim dan sebagainya, desainer game mulai menulis dengan documents. 

Dokumen ini tidak baku, selama pengembangan bisa dimodifikasi atau diperbarui. Itu tidak berarti bahwa design document tidak perlu dibuat lengkap dan serius. Seperti dalam kalimat pembuka, semuanya perlu dipertimbangkan dan direncanakan dengan teliti, kalau tidak, pekerjaan tim bisa mengalami banyak masalah. Apasaja yang tidak direncanakan dengan baik akan menyebabkan kerugian waktu dan biaya dalam pelaksanaan proyek. Tentu saja tidak segalanya bisa direncanakan sebelumnya, tetapi menurut teori 80/20, sekitar 80% pekerjaan bisa berjalan sesuai rencana. 

Tidak ada patokan umum apa saja yang harus menjadi bagian design documents, karena ada banyak perbedaan tergantung proyeknya. Tetapi dalam satu hal semua dokumen sama, harus mendeskripsikan game secara kompleks maupun mendetail. Setelah membaca design document, anda seharusnya memiliki gambaran lengkap tentang produk akhir. Salah satu dokumen biasanya menjelaskan mekanisme game. Sebagai bagiannya, misalkan untuk RPG dan strategi, adalah peraturan yang menentukan dan mendiskripsi tipe objek dalam game berikut karakteristik serta hubungan interaktifnya. 

Bagian lain membahas penerapan hukum fisika dalam dunia game dalam arti luas, misalkan kekuatan alam yang dapat diterapkan dan bagaimana reaksi objek-objek dalam game. Ada deskripsi lokasi secara lisan maupun dalam sketsa, skenario cerita, bisa disebutkan diferensiasi perangkat pengguna. Dan sebaiknya ada daftar monster (untuk RPG fantasi) atau daftar pasukan (untuk strategi). Singkatnya, dalam struktur dokumen-dokumen ini seharusnya terdapat seluruh materi yang mencakup seluruh aspek game. Baru berdasarkan design documents yang lengkap bisa ditulis spesifikasi untuk rancangan engine atau modifikasi engine yang sudah ada, dan rencana produksi. Bagian akhir dari design documents adalah catatan-catatan desainer game, di mana dicantumkan misalnya ide-ide susulan atau perubahan yang dilakukan berdasarkan hasil tes, dan seterusnya.

B. Script

Dalam pemrograman komputer, naskah adalah sebuah program atau urutan instruksi yang ditafsirkan atau dilakukan dengan program lain daripada oleh komputer prossesor. Skrip (script) adalah semacam bahasa pemrograman dalam tingkat kesulitan yang lebih rendah, tanpa aplikasi hasil kompilasi interpreter; skrip biasanya disisipkan ke dalam bahasa pemrograman yang lebih kompleks dan hasil skrip digunakan oleh bahasa pemrograman yang lebih kompleks itu. 

Hasil gambar untuk script
Contohnya ialah penyisipan skrip assembly ke dalam program Pascal untuk mengakses hardware pada level bahasa tingkat rendah. Skrip merupakan kumpulan sintaks bahasa pemrograman yang siap untuk di-compile. Untuk mengetahui tentang script, disini ada sedikit rangkuman tentang script :
  • Script adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs yang pada saat di akses.
  • Jenis script sangat menentukan statis, dinamis, atau interaktifnya sebuah situs
  • Semakin banyak script yang digunakan maka akan terlihat semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat lebih bagus.
  • Bahasa dasar yang di pakai setiap situs adalah HTM
  • Macam-macam script, PHP, ASP, JSP, Java Script, Java Applets, VBScript.






DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Script

Vanillabluse. 2016. Penjelasan tentang desain skenario.
http://vanillabluse.blogspot.co.id/2016/03/penjelasan-tentang-desain-skenario.html, 2 April 2017.

Artificial Intelligence, Desicion Making & Rule Based System

 


Nama : Ghailan Aldi Masyiqi
NPM : 54414502
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah  : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Rifki Amalia
Tugas ke- : Penulisan 2


1. Artificial Intelligent






Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) istilah yang mungkin akan mengingatkan kita akan kehebatan optimus prime dalam film The Transformers. Kecerdasan buatan memang kerap diidentikkan dengan kemampuan robot yang dapat berperilaku seperti manusia. Definisi Kecerdasan Buatan, Berbagai definisi diungkapkan oleh para ahli untuk dapat memberi gambaran mengenai kecerdasan buatan beberapa diantaranya :
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight [1991]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).
Sejarah Kecerdasan Buatan
Berbagai litelatur mengenai kecerdasan buatan menyebutkan bahwa ide mengenai kecerdasan buatan diawali pada awal abad 17 ketika Rene Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Kemudian Blaise Pascal yang menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Selanjutnya pada abad 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Perkembangan terus berlanjut, Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “Kecerdasan Buatan” pada konferensi pertama pada tahun 1956, selain itu dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang diyakini sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan yang mempunyai rintangan secara mandiri.
Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan
Dalam perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Sistem Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar.
  • Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa indonesia, dan sebagainya.
  • Pengenalan Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
  • Robotika & Sistem Sensor.
  • Computer Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
  • Intelligent Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih & mengajar.
  • Game Playing.
  • Soft Computing
Soft computing merupakan sebuah inovasi dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Soft computing mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian, dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dan dikendalikan dengan mudah agar sesuai dengan realita (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992).
Metodologi-metodologi yang digunakan dalam Soft computing adalah :
  • Logika Fuzzy/Fuzzy Logic (mengakomodasi ketidaktepatan).
  • Jaringan Syaraf Tiruan/Neurall Network (menggunakan pembelajaran).
  • Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian).
  • Algoritma Genetika/Evolutionary Computing (optimasi).


2. Desicision Making


Hasil gambar untuk decision making

Decision Making adalah suatu proses pemikiran dalam rangka penyelesaian/ pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir guna dilaksanakan. Keputusan yang diambil adalah hasil akhir dari pemilihan sejumlah alternatif yang terbaik, yang paling kecil risikonya. Pengambilan keputusan merupakan salah satu langkah dalam proses keperawatan, dimana dalam  pengambilan keputusan sangat diperlukan proses berpikir. Pengambilan keputusan merupakan hasil  berpikir, hasil usaha intelektual, dimana keputusan yang ada memerlukan tindakan nyata dalam menentukan pilihan dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada. 

Proses pembuatan keputusan adalah proses yang melibatkan pendekatan sistematis setiap tahapan, dan harus dapat diterima oleh lingkungan yang akan menggunakannya. Lancaster dan Lancaster menyatakan pembuatan keputusan merupakan sesuatu yang sistematis, merupakan proses bertahap dan memlih berbagai alternatif dan membuat pilihan menjadi tindakan. Pengambilan keputusan ini berdasarkan analisis dari data-data dan informasi yang dikumpulkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang paling menguntungkan dengan menggunakan logika dan rasional. Keputusan yang diambil dengan memperhatikan prioritas masalah yang paling  penting untuk diatasi terlebih dahulu, waktu yang dibutuhkan, biaya, kemampuan, dan kemungkinan keberhasilan yang paling tinggi.

Terdapat tiga model yang tercakup dalam pembuatan keputusan, yaitu: 

1. Model Normatif Model ini diasumsi
kan untuk memaksimalkan kepuasan dan memenuhi kebutuhan “asumsi  pengetahuan sempurna” bahwa “pada satu situasi membutuhkan keputusan, semua kemungkinan pilihan dan konsekuensi dan potensial hasil dari masing-masing diketahui”. Ada tujuh langkah yang teridentifikasi dalam model analisis ini : 
  1. Menemukan dan menganalisis masalah 
  2. Mengidentifikasi semua alternatif yang memungkinkan 
  3. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing alternatif 
  4. Mengurut alternatif-alternatif 
  5. Memilih alternatif yang dapat memaksimalkan kepuasan 
  6. Pelaksanaan
  7. Evaluasi

2. Model Pohon Keputusan 
Setiap jalur melalui pohon menyamakan pada urutan yang mungkin dari tindakan dan kejadian – kejadian, masing-masing dengan konsekuensinya sendiri. Kemungkinan dari baik konsekuensi positif dan negatif dari tindakan dan kejadian diperkirakan dan dicatat pada cabang yang tepat. 

3. Model deskriptif 
Simon mengembangkan model ini didasarkan pad asumsi bahwa pembuat keputusan adalah seorang yang melihat masalah secara rasional dalam membuat solusi yang bisa dilakukan yang didasarkan pada informasi yang diketahuinya. Langkah dalam model deskriptif meliputi : 
  1. Menetapkan tujuan yang dapat diterima 
  2. Menguraikan persepsi sibjektif tentang masalah 
  3. Mengidentifikasi alternatif yang bisa diterima 
  4. Mengevaluasi setiap alternative
  5. Menyeleksi alternative
  6. Menerapkan keputusan 
  7. Evaluasi

Langkah-langkah dalam proses pembuatan keputusan
Pertama, masalah harus teridentifikasi masalah harus teridentifikasi, walaupun tahapan ini terlihat mudah, pengenalan dan penentuan masalah merupakan hal yang rumit karena persepsi tiap individu berlainan. Perawat manajemen harus membuat kepastian bahwa setiap masalah yang teridentifikasi memerlukan perhatian mereka saja.Bila masalah telah teridentifikasi, perawat manajer harus mengevaluasi kemungkinan solusi dan memrlukan prioritas masalah. 

Langkah kedua dalam membuat keputusan adalah mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan solusi. Perawat manajer mulai mengidentifikasi perbandingan berbagai alternatif yang memungkinkan dengan hasil yang diinginkan dengan berbagai sumber yang tersedia. Langkah ketiga dalam pembuatan keputusan adalah mengevaluasi semua alternatif dan memilih satu untuk implementasi. Dalam evaluasi alternatif, kemungkina positif dan negatif dari setiap  pilihan diidentikasi dengan kemungkinan setiap perkiraan. Setiap alternatif harus secara sistematis.

dievaluasi terhadap efisiensinnya dan keefektifannya dalam menyelesaikan hasil yang diharapkan serta kemungkinan pencapaian dengan sumber-sumber yang ada atau dapat diperoleh. Langkah keempat dalam proses pembuatan keputusan adalah untuk bertindak atau mengimplementasikan alternatif terpilih.

Komponen yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
a. Tanda/ gejala yang ditimbulkan misalnya tanda vital, keluhan, hasil laboratorium.  
b. Hipotesis (dugaan sementara) misalnya kemungkinan alergi, infeksi, kelainan ginjal, kelainan jantung dll. 
c. Pengetahuan dasar berhubungan dengan informasi, literatur, pernyataan yang didukung dengan logika dan rasionalisasi. 
d. Tindakan keperawatan ditentukan dari beberapa alternatif yang diajukan. 
e. Penyelidikan/ pemeriksaan, hal ini dilakukan untuk memperkuat/ memvalidasi dan mendukung keputusan yang akan diambil. 
f. Pendapat/ perkiraan awal sebelumnya.


3. Rule Based System


Sistem berbasis aturan (Rule Based System) adalah suatu program komputer yang memproses informasi yang terdapat di dalam working memory dengan sekumpulan aturan yang terdapat di dalam basis pengetahuan menggunakan mesin inferensi untuk menghasilkan informasi baru.

Sebuah Rule-Based System dapat dibentuk dengan menggunakan sebuah assertions set, yang secara kolektif membentuk working memory, dan sebuah rule set yang menentukan aksi pada assertions set.  RBS secara relatif adalah model sederhana yang bisa diadaptasi ke banyak masalah. Namun, jika ada terlalu banyak peraturan, pemeliharaan sistem akan rumit dan terdapat banyak failure dalam kerjanya. Untuk membuat sistem berbasis aturan, anda harus memiliki :

  • Sekumpulan fakta yang mewakili working memory. Ini dapat berupa suatu keadaan yang relevan dengan keadaan awal sistem bekerja.
  • Sekumpulan aturan. Aturan ini mencakup setiap tindakan yang harus diambil dalam ruang lingkup permasalahan yang dibutuhkan.
  • Kondisi yang menentukan bahwa solusi telah ditemukan atau tidak (none exist). Hal ini berguna untuk menghindari looping yang tidak akan pernah berakhir.

Teori sistem berbasis aturan ini menggunakan tekhnik yang sederhana, yang dimulai dengan dasar aturan yang berisi semua pengetahuan dari permasalahan yang dihadapi yang kemudian dikodekan ke dalam aturan IF-THEN dan sebuah tempat penyimpanan (basis data) yang mengandung data, pernyataan dan informasi awal. Sistem akan memeriksa semua aturan kondisi (IF) yang menentukan subset, set konflik yang ada. Jika ditemukan, maka sistem akan melakukan kondisi THEN. Perulangan atau looping ini akan terus berlanjut hingga salah satu atau dua kondisi bertemu, jika aturan tidak diketemukan maka sistem tersebut harus keluar dari perulangan (terminate).

Untuk mengelola rules , terdapat 2 pendekatan yaitu :
  • Forward Chaining : dimana rules diproses berdasarkan sejumlah fakta yang ada, dan didapatkan konklusi sesuai dengan fakta-fakta tersebut. Pendekatan forward chaining disebut juga data driven.
  • Backward Chaining : dimana diberikan target (goal), kemudian rulesyang aksinya mengandung goal di-trigger. Backward chaining ini cocok untuk menelusuri fakta yang masih belum lengkap, disebut jugagoal driven.

Strategi Rule Based System :
  • First Applicable : Ini adalah strategi yang paling sederhana tetapi berpotensi menimbulkan masalah besar, yaitu akan terjadinya looping yang tak terbatas pada kondisi yang sama.
  • Random : Meskipun tidak menggunakan prediksi atau first applicable control, metode ini cukup memberikan keuntungan, yaitu dapat diprediksi (seperi game yang membutuhkan strategi). Sebuah strategi acak akan memilih aturan acak tunggal dari sebuah set konflik. Kemungkinan lain untuk strategi acak adalah dengan sistem berbasis aturan fuzzy (fuzzy rule based system) dimana masing-masing aturan memiliki probabilitas sebuah kondisi akan lebih mungkin terjadi daripada yang lainnya.
  • Most Spesific : Strategi ini berdasarkan pada jumlah kondisi aturan. Hal ini didasari pada asumsi jika ia memiliki sebagian besar kondisi maka memiliki relevansi ke data yang ada.
  • Least Recently Used : Menyimpan data yang terakhir dipakai untuk selanjutnya dipakai kembali ke dalam permasalahan jika memang problem yang dihadapi sama.

Kelebihan Sistem Berbasis Aturan :
  • Availability-bertambah
  • Intelligent tutor
  • Intelligent dB
  • Danger-reduced
  • Performance
  • Multiple expertise
  • Reability-bertambah
  • Explanation
  • Steady, unemotional and complete response

Kekurangan Sistem Berbasis Aturan :
  • Jika terlalu banyak aturan, sistem menjadi sulit dalam me-maintain performance.
  • Keterbatasan dalam memutuskan teknik yang digunakan untuk suatu masalah.

Manfaatnya :
  • Kedokteran : Sistem pakar dalam dunia kedokteran dapat mencatat history atau riwayat penyakit pasien sehingga mudah dalam penentuan obat dan dosis obat yang akan diberikan oleh dokter. Selain itu dapat juga sebagai penyimpanan data dalam mendiagnosa penyakit-penyakit tertentu.
  • Pertanian : Dapat digunakan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit yang mampu menyerang tanaman beserta cara pengendaliannya serta mampu mengetahui waktu perairan atau penyemaian.
  • Keuangan : Dapat digunakan untuk memeriksa persoalan-persoalan dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda







DAFTAR PUSTAKA

https://buahilmu.wordpress.com/2011/04/13/pengertian-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/

Unila. 2015. Pengertian artificial intelligence.
http://web.if.unila.ac.id/purmanailuswp/2015/09/13/pengertian-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/, 29 Maret 2017.

Informatika. 2015. Kecerdasan buatan.
http://informatika.web.id/category/kecerdasan-buatan/,29 Maret 2017.

Academia. 2012. Decision making.
https://www.academia.edu/8292012/Decision_making,29 Maret 2017.

Technologies. 2014. Rule based system.
http://technologies-it.blogspot.co.id/2014/06/rule-based-system.html,29 Maret 2017.