Senin, 12 Maret 2018

Pengantar Komputasi Grid, Virtualisasi, Komputasi Distribusi, Map Reduce dan NoSQL

Nama : Ghailan Aldi Masyiqi - 54414502 - 4IA22

  • Grid Computing

3



Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.

Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Grid komputer memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster (gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.

Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.

Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel. Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.

Konsep Grid Computing

Beberapa konsep dasar dari grid computing :
1.     Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2.     Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
3.     Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
4.     Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
5.     Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer. 

 Cara Kerja Grid Computing


Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1.     Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2.     Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3.     Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

 Kelebihan dan Kekurangan Grid Computing

1.     Penggunaan Grid Computing System untuk perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
2.     Grid computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
3.     Grid computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating cost–nya.
4.     Dan beberapa hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing adalah sebagai berikut :
5.     Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
6.     Masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.

 Contoh Grid Computing

A) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.

B) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.

C) Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North Carolina (UNC).

D) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.

E) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.


  • Virtualisasi
Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi,  perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.

Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 20090607) :
1.     Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink
2.     Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster
3.     Grid Computing : banyak komputer = satu
4.     Application Virtualization : Dosemu, Wine
5.     Storage Virtualization : RAID, LVM
6.     Platform Virtualization : virtual computer
Pembahasan kali ini akan menitikberatkan pada materi platform virtualization alias virtualisasi komputer dan sistem operasi.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI

1.     Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
2.     Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3.     Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
4.     Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
5.     Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
6.     Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
7.     Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
8.     Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful

KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI

1.     Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
2.     Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3.     Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk

Contoh Dari Virtualisasi :
1. Microsoft hyper-V

Microsoft Hyper-V atau yang sebelumnya bernama Windows Server Virtualization merupakan virtualisasi yang bersifat hypervisor-based untuk sistem x64. Versi beta dari Hyper-V dipasarkan dengan edisi Windows Server 2008, dan versi finalnya dirilis tanggal 26 Juni 2008. Microsoft menyatakan bahwa produk ini merupakan suatu usaha dari Microsoft untuk menyediakan sebuah sistem operasi terbaik yang mendukung teknologi virtualisasi.

Apa itu Hyper V?

Hyper-V adalah virtualisasi berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal juga sebagai virtual machine manager (VMM). VMM sendiri adalah salah satu dari teknik hardware virtualization yang memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Hyper-v merupakan software yang memungkinkan virtualisasi pada level sistem operasi. Hyper-v kini menjadi salah satu primadona teknologi informasi yang menarik di level enterprise. Banyak manfaat yang dapat diperoleh, baik dari sisi proses bisnis maupun penghematan biaya. Dari sisi biaya, dengan menerapkan hyperv,enterprise dapat menghemat dan memaksimalkan aset teknologi informasi yang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan pengurangan biaya kepemilikan, biaya modal,maupun biaya operasional.

Microsoft Hyper-V adalah teknologi virtualisasi yang dibesut oleh Microsoft.Bermula pembelian Virtual PC dari Connectix dan diikuti peluncuran Microsoft Virtual Server 2005. Virtualisasi terus dikembangkan dan saat ini sudah berganti nama menjadi Hyper-V.Hyper-V adalah virtualisasi berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal juga sebagai virtual machine manager (VMM). VMM sendiri adalah salah satu dari teknik hardware virtualization yang memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Guest pada dasarnya akan berbentuk sebagai file.

Ada dua model virtualisasi server yang disediakan oleh Microsoft. Yaitu :

1.     Hyper-V Server 2008 R2 yang berjalan langsung diatas perangkat keras (standalone). Pada model ini hypervisor langsung berinteraksi dengan perangkat keras. Sistem operasi yang berperan sebagai guest berjalan diatas hypervisor.
1.     Hyper-V yang merupakan role atau bagian dari Microsoft Windows Server 2008 R2 (as a role). Pada model ini hypervisor menjadi bagian dari sistem operasi host.Sehingga sistem operasi host berfungsi sebagai perantara antara hypervisor dan perangkat keras.Agar lebih mudah dipahami, kedua model tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

  • Komputasi Distribusi
Masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya antara lain adalah skalabilitas, untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih baik dibutuhkan komputasi terdistribusi.

Komputasi Terdistribusi merupakan salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena menawarkan pengaksesan sumber daya secara parallel, para pengguna juga bisa memanfaatkannya secara bersamaan (tidak harus menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan), terdiri dari banyak sistem sehingga jika salah satu sistem crash, sistem lain tidak akan terpengaruh, dapat menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan sumber daya (resourches). 

Kenyataannya bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparasi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem computer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.

Ada 2 buah komponen penting dalam komputasi terdistribusi yaitu server atau komputer pusat yang secara konstan menyediakan dan menjalankan program komputer dan database yang dibutuhkan oleh komputer lain di dalam jaringan tersebut. Serta workstation atau client yang berisi program yang ditempatkan pada server jaringan.

Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.




Cloud computing adalah gabugan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembanngan berbasis internet. Cloud adalah metafora dari internet, sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Dalam diagram jaringan komputer tersebut cloud juga merupakan abstraksi dari infastruktur kompleks yang disembunyikannya yang merupakan metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya.

Cloud computing sangat berguna pada saat ini yang berfungsi untuk menyimpan data pada internet. Di dalam cloud computing terdapat distributed computation, dimana interaksi yang dilakukan antar computer seperti mengirim dan menerima data menggunakan jaringan computer hingga pengaksesan sumberdaya bisa dilakukan secara paralel dan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang bersamaan.


Distribusi komputasi ini memiliki definisi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari computer secara fisik terpisah atau terdistribusi. Pada distributed computing ini, program dipisah menjadi beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak computer yang terhubung melalui jaringan internet.

Distributed Computing adalah ilmu yang memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah untuk banyak komputer untuk memecahkan dan kemudian menggabungkan solusi untuk bagian-bagian menjadi solusi untuk masalah tersebut. Distributed computing terkait dengan system perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki lebih dari satu elemen pemrosesan atau storage element.

Kegiatan ini merupakan kumpulan beberapa computer yang terhubung untuk melakukan pendistribusian, seperti mengirim dan menerima data serta melakukan interaksi lain antar computer yang dimana membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu dan lainnya bisa saling berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua dilakukan dengan cloud computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan dimana informasinya disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client secara temporary.

Dalam rangka untuk meningkatkan proses bisnis, setiap tingkatan dalam sistem biasanya menyebarkan beberapa server untuk mendistribusikan beban dan toleransi kesalahan. seperti distribusi beban di beberapa server dalam tingkat yang sama dapat dilihat sebagai distribusi beban horisontal, tampak seperti gambar berikut :

Horizontal distribusi beban

Salah satu batasan dari distribusi beban horisontal adalah bahwa beban tidak dapat didistribusikan lebih lanjut ketika semua server dalam tingkatan tertentu mengambil hasil dari kesalahan konfigurasi infrastruktur. dimana terlalu banyak server yang dikerahkan pada satu tingkat sementara dilain pihak ada sedikit server yang dikerahkan di lain tingkatan.

Sebuah pengamatan penting adalah bahwa dalam sistem kompleks SOA multi-tier, proses bisnis tunggal sebenarnya bisa dilaksanakan oleh beberapa jalur yang berbeda melalui tingkat perhitungan dalam rangka memberikan ketahanan dan skalabilitas.

Sebuah layanan komposit dapat direpresentasikan sebagai tingkatan pemanggilan beberapa komponen dalam sebuah infrastruktur TI berbasis SOA. Gambar berikut menggambarkan istilah-istilah di atas.

Distribusi beban vertikal

Berikut tugas analitik komposit online dapat direpresentasikan sebagai panggilan untuk Web dan Aplikasi Server (WAS) untuk melakukan pra-pemrosesan tertentu, diikuti dengan sebuah panggilan dari WAS ke server database (DB) untuk mengambil data yang dibutuhkan, setelah itu WAS meneruskan data yang ditetapkan ke server analitik khusus untuk tugas-tugas komputasi data mining yang mahal.

Tugas komposit memiliki beberapa implementasi di pusat data modern IT. Implementasi alternatif dapat memanggil prosedur yang tersimpan pada database untuk menjalankan data mining dan bukan memiliki server analitik khusus untuk melakukan tugas ini. Implementasi alternatif menyediakan distribusi beban vertikal dengan memungkinkan penjadwalan pekerjaan untuk memilih implementasi WAS dan DB saat analitik server tidak tersedia.

Reusability adalah salah satu tujuan utama dari pendekatan SOA. Sehubungan dengan reusability yang tinggi dari komponen aplikasi, adalah mungkin untuk menentukan alur kerja yang kompleks dengan beberapa cara. Namun sulit untuk menilai, mana yang merupakan penerapan yang terbaik.


  • Map Reduce dan NoSQL (Not Only SQL)

Map Reduce dan NoSQL (Not Only SQL) adalah sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain.

Berbeda dengan basis data SQL dimana meskipun berbeda-beda pembuat namun cara kerja NOSQL maupun cara penggunaannya relatif sama. Contohnya sama-sama menggunakan tabel yang dihubungkan oleh relasi-relasi, manipulasi data dengan bahasa SQL dan sb. Basis data NOSQL bisa sangat berbeda satu sama lain.

Sebagian besar sistem NOSQL pada masa awal tidak berusaha untuk memberikan atomicity, konsistensi, isolasi dan daya tahan jaminan, bertentangan dengan praktik yang berlaku di antara sistem database relasional. Namun di kemudian hari, beberapa database NOSQL dengan pembaruan terkini sudah mampu mengintegrasikan database yang non-relasional ke dalam bentuk database relasional sehingga dapat mempermudah pengguna yang masih belum akrab dengan bahasa standar yang diterapkan NOSQL.

Dilihat dari cara penyimpanan data saja basis data NOSQL tersebar dari cara penyimpanan :

1.      Key-value based (disimpan dalam bentuk kunci-isi berpasangan)

Kunci-nilai/Key-value (KV) toko menggunakan array asosiatif (juga dikenal sebagai peta atau kamus) sebagai model data fundamental mereka. Dalam model ini, data direpresentasikan sebagai kumpulan pasangan kunci-nilai, sehingga setiap tombol mungkin muncul paling banyak sekali dalam koleksi. Model kunci-nilai adalah salah satu model data non-sepele sederhana, dan model data yang lebih kaya sering diimplementasikan di atas itu. Model kunci-nilai dapat diperluas untuk model memerintahkan yang mempertahankan kunci agar leksikografis. Ekstensi ini sangat kuat, dalam hal ini secara efisien dapat memproses rentang kunci. Toko kunci-nilai dapat menggunakan model konsistensi mulai dari konsistensi akhirnya ke serializability. Beberapa dukungan memesan kunci. Beberapa mempertahankan data dalam memori (RAM), sementara yang lain menggunakan solid-state drive atau disk

2.      Document based

Dokumen merangkum dan melakukan data encode (atau informasi) dalam beberapa format standar atau encoding. Pengkodean digunakan termasuk XML, YAML, dan JSON serta bentuk biner seperti BSON. 

Dokumen dibahas dalam database melalui kunci unik yang mewakili dokumen itu. Salah satu karakteristik mendefinisikan lain dari database berorientasi dokumen adalah bahwa di samping kunci pencarian yang dilakukan oleh sebuah toko kunci-nilai, database menawarkan API atau query bahasa yang mengambil dokumen berdasarkan isinya Implementasi yang berbeda menawarkan cara yang berbeda mengatur dan / atau pengelompokan dokumen. 

Dibandingkan dengan database relasional, misalnya, koleksi dapat dianggap analog dengan tabel dan dokumen analog dengan catatan. Tetapi mereka berbeda: setiap record dalam sebuah tabel memiliki urutan yang sama bidang, sementara dokumen dalam koleksi mungkin memiliki bidang yang sama sekali berbeda.

3.      Column based (disimpan dalam kolom-kolom)

4.      Graph based

Jenis database dirancang untuk data yang hubungan baik diwakili sebagai grafik (unsur saling berhubungan dengan jumlah yang belum ditentukan hubungan antara mereka). Jenis data bisa hubungan sosial, jaringan transportasi umum, peta jalan atau topologi jaringan.

Contoh database NOSQL adalah Accumulo

Accumulo adalah sebuah perangkat penyimpan kunci/nilai terdistribusi yang didasarkan pada rancangan BigTable milik Google.

Dikembangkan oleh US National Security Agency (NSA), proyek Accumulo kini telah diajukan ke Apache Software Foundation untuk dipertimbangkan dan masuk ke dalam inkubasi sebagai proyek Apache yang baru.

Perbedaan terbesar pada Accumulo adalah ia memiliki kontrol akses berbasis label yang sangat baik, yang akan memperkenankan pengguna yang berbeda untuk mengakses suatu record tetapi hanya dapat melihat keterangan dari bagian yang diperkenankan bagi mereka. 

Pengembang NSA meyakini bahwa database seperti ini akan membantu pemerintah, layanan kesehatan dan industri-industi lain yang mengedepankan privasi.

Berdasarkan proposal tersebut, Accumulo telah memiliki ratusan pengembang yang menggunakannya dan telah dikembangkan semenjak awal 2008. Saat ini Accumulo memiliki 200.000 baris kode, yang kebanyakan dalam Bahasa Pemrogramman Java, serta 100 halaman dokumentasi

NSA mengatakan di dalam proposal tersebut bahwa proyek tersebut telah dibuat secara internal sebagai proyek Open Source, menggunakan perangkat-perangkat umum seperti Maven dan banyak pustaka lainnya. Meskipun tidak ada dokumentasi yang tersedia di websitenya saat ini para pengembang berharap dapat mempresentasikan makalah tentang hasil  YCSB bagi databae tersebut pada  Symposium Cloud Computing ACM 2011.






sumber :

https://masyenitiffany-trip.blogspot.co.id/2017/04/mengetahui-komputasi-distribusi-dalam.html
http://fadliiman.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-grid.html
http://blog.stimednp.ac.id/icha/2015/01/15/contoh-virtualisasi-microsoft-hyper-v/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar