Nama : Ghailan Aldi Masyiqi - 54414502 - 4IA22
- Grid Computing
Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya
yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara
geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.
Grid computing merupakan cabang dari distributed
computing.Grid komputer memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan
pada sisi infrastruktur dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah
suatu bentuk cluster (gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat
batasan geografi. Di sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu
tempat dengan menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.
Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya
distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang
secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan
aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi
parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan
memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing menawarkan solusi komputasi yang
murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta
pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan
perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat
open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah
dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel.
Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent
Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus
dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan
tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa
instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
Konsep Grid Computing
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
1.
Sumber daya dikelola dan
dikendalikan secara lokal.
2.
Sumber daya berbeda
dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi
dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda,
Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda
pada Grid.
3.
Sifat alami dinamis:
Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
4.
Lingkungan kolaboratif
bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
5.
Tiga hal yang
di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan
Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high
throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang
memerlukan banyak resource komputer.
Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada
check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem
melakukan komputasi grid yaitu :
1.
Sistem tersebut
melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah
suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu
cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan
komputasi grid.
2.
Sistem tersebut
menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada
suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari
kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk
mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang
dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya,
dan akses terhadap sumber daya.
Kelebihan dan Kekurangan Grid Computing
1.
Penggunaan Grid
Computing System untuk perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat,
baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut
antara lain :
2.
Grid computing
menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk
sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan
peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
3.
Grid computing bisa
memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating
cost–nya.
4.
Dan beberapa hambatan
yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid
computing adalah sebagai berikut :
5.
Manajemen institusi yang
terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang
dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih
besar bagi masyarakat luas.
6.
Masih sedikitnya Sumber
Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya
pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai
manfaat dari grid computing itu sendiri.
Contoh Grid Computing
A) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang
fisika, kimia, dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang
kompleks.
B) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk
menyimpan medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
C) Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan
obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University
of North Carolina (UNC).
D) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk
membantu proyek laboratorium yang disponsori oleh pemerintah Contohnya terdapat
di DEISA.
E) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur
untuk memenuhi kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang pendidikan.
Contohnya adalah AccessGrid.
- Virtualisasi
Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan
suatu bentuk atau versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya
sistem operasi, perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya
jaringan.
Virtualisasi bisa
diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi,
Pengenalan Virtualisasi, 20090607) :
1. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP
(untclustering), Multilink
2. Memory Virtualization : pooling memory dari
node-node di cluster
3. Grid Computing : banyak komputer = satu
4. Application Virtualization : Dosemu, Wine
5. Storage Virtualization : RAID, LVM
6. Platform Virtualization : virtual computer
Pembahasan kali ini akan
menitikberatkan pada materi platform virtualization alias virtualisasi komputer
dan sistem operasi.
KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi
hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan
kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server
dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan
memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk,
yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan
investasi hardware baru.
2. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang
dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang
berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita
tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan
image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server
berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat
dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah
sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat
proses implementasi suatu sistem
4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat
otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada
pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan
listrik
5. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah
server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika
server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas
pada pengurangan biaya sewa
6. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah
server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk
mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah
server yang harus ditangani
7. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan
emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan
suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu
melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer
fisik
8. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan
upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah
overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah
melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain
yang lebih powerful
KERUGIAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa
dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya
jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak
bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup
secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering
2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan
spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin
virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server
dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker
mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup
kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada
server induk
Contoh Dari
Virtualisasi :
1. Microsoft hyper-V
Microsoft Hyper-V atau yang sebelumnya bernama Windows
Server Virtualization merupakan virtualisasi yang bersifat hypervisor-based
untuk sistem x64. Versi beta dari Hyper-V dipasarkan dengan edisi Windows
Server 2008, dan versi finalnya dirilis tanggal 26 Juni 2008. Microsoft
menyatakan bahwa produk ini merupakan suatu usaha dari Microsoft untuk
menyediakan sebuah sistem operasi terbaik yang mendukung teknologi
virtualisasi.
Apa itu Hyper V?
Hyper-V adalah virtualisasi berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal
juga sebagai virtual machine manager (VMM).
VMM sendiri adalah salah satu dari teknik hardware virtualization yang
memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Hyper-v merupakan software yang memungkinkan virtualisasi pada level
sistem operasi. Hyper-v kini menjadi salah
satu primadona teknologi informasi yang menarik di level enterprise. Banyak manfaat yang dapat diperoleh, baik
dari sisi proses bisnis maupun penghematan biaya. Dari sisi biaya, dengan menerapkan hyperv,enterprise dapat
menghemat dan memaksimalkan aset teknologi informasi yang dimiliki. Hal ini
berkaitan dengan pengurangan biaya kepemilikan, biaya modal,maupun biaya
operasional.
Microsoft Hyper-V adalah teknologi virtualisasi yang dibesut
oleh Microsoft.Bermula pembelian Virtual PC dari Connectix dan diikuti
peluncuran Microsoft Virtual Server 2005. Virtualisasi terus dikembangkan dan
saat ini sudah berganti nama menjadi Hyper-V.Hyper-V adalah virtualisasi
berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal juga sebagai virtual machine manager (VMM). VMM sendiri adalah
salah satu dari teknik hardware virtualization yang
memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Guest pada dasarnya akan berbentuk sebagai file.
Ada dua model virtualisasi server yang disediakan oleh
Microsoft. Yaitu :
1. Hyper-V Server 2008 R2 yang berjalan langsung
diatas perangkat keras (standalone). Pada
model ini hypervisor langsung berinteraksi dengan perangkat keras. Sistem
operasi yang berperan sebagai guest berjalan
diatas hypervisor.
1. Hyper-V yang merupakan role atau bagian dari Microsoft Windows Server
2008 R2 (as a role). Pada model ini hypervisor menjadi bagian dari sistem operasi
host.Sehingga sistem operasi host berfungsi sebagai perantara antara hypervisor dan perangkat keras.Agar lebih mudah
dipahami, kedua model tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
- Komputasi Distribusi
Masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan
sumber daya antara lain adalah skalabilitas, untuk mencakup sumber daya
komputasi yang lebih baik dibutuhkan komputasi terdistribusi.
Komputasi Terdistribusi merupakan salah satu
tujuan dari Cloud Computing, karena menawarkan pengaksesan sumber daya secara
parallel, para pengguna juga bisa memanfaatkannya secara bersamaan (tidak harus
menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan), terdiri dari banyak sistem
sehingga jika salah satu sistem crash, sistem lain tidak akan terpengaruh,
dapat menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan sumber daya
(resourches).
Kenyataannya bahwa sumber daya yang dipakai oleh
pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak
perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparasi ini memungkinkan pengguna
sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut
seolah-olah sebagai satu sistem computer tunggal, seperti yang biasa
digunakannya.
Ada 2 buah komponen penting dalam komputasi
terdistribusi yaitu server atau komputer pusat yang secara konstan
menyediakan dan menjalankan program komputer dan database yang dibutuhkan oleh
komputer lain di dalam jaringan tersebut. Serta workstation atau
client yang berisi program yang ditempatkan pada server jaringan.
Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah
menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi)
yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi
dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual
komponen-komponennya.

Cloud computing adalah gabugan pemanfaatan
teknologi komputer dan pengembanngan berbasis internet. Cloud adalah metafora
dari internet, sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Dalam diagram jaringan komputer tersebut cloud juga merupakan
abstraksi dari infastruktur kompleks yang disembunyikannya yang merupakan
metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan
sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet tanpa
mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Cloud computing sangat berguna pada saat ini
yang berfungsi untuk menyimpan data pada internet. Di dalam cloud computing
terdapat distributed computation, dimana interaksi yang dilakukan antar
computer seperti mengirim dan menerima data menggunakan jaringan computer
hingga pengaksesan sumberdaya bisa dilakukan secara paralel dan bisa
dimanfaatkan dalam waktu yang bersamaan.
Distribusi komputasi ini memiliki definisi
mempelajari penggunaan terkoordinasi dari computer secara fisik terpisah atau
terdistribusi. Pada distributed computing ini, program dipisah menjadi beberapa
bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak computer yang terhubung
melalui jaringan internet.
Distributed Computing adalah ilmu yang
memecahkan masalah besar dengan memberikan bagian kecil dari masalah untuk
banyak komputer untuk memecahkan dan kemudian menggabungkan solusi untuk
bagian-bagian menjadi solusi untuk masalah tersebut. Distributed computing
terkait dengan system perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki lebih
dari satu elemen pemrosesan atau storage element.
Kegiatan ini merupakan kumpulan beberapa
computer yang terhubung untuk melakukan pendistribusian, seperti mengirim dan
menerima data serta melakukan interaksi lain antar computer yang dimana
membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu dan lainnya bisa saling
berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua dilakukan dengan cloud
computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan dimana informasinya
disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client secara
temporary.
Dalam rangka untuk meningkatkan proses bisnis,
setiap tingkatan dalam sistem biasanya menyebarkan beberapa server untuk
mendistribusikan beban dan toleransi kesalahan. seperti distribusi beban di
beberapa server dalam tingkat yang sama dapat dilihat sebagai distribusi beban
horisontal, tampak seperti gambar berikut :
Horizontal distribusi beban
Salah satu batasan dari distribusi beban
horisontal adalah bahwa beban tidak dapat didistribusikan lebih lanjut ketika
semua server dalam tingkatan tertentu mengambil hasil dari kesalahan
konfigurasi infrastruktur. dimana terlalu banyak server yang dikerahkan pada
satu tingkat sementara dilain pihak ada sedikit server yang dikerahkan di lain
tingkatan.
Sebuah pengamatan penting adalah bahwa dalam sistem kompleks SOA multi-tier, proses bisnis tunggal sebenarnya bisa dilaksanakan oleh beberapa jalur yang berbeda melalui tingkat perhitungan dalam rangka memberikan ketahanan dan skalabilitas.
Sebuah layanan komposit dapat direpresentasikan sebagai tingkatan pemanggilan beberapa komponen dalam sebuah infrastruktur TI berbasis SOA. Gambar berikut menggambarkan istilah-istilah di atas.
Distribusi beban vertikal
Berikut tugas analitik komposit online dapat
direpresentasikan sebagai panggilan untuk Web dan Aplikasi Server (WAS) untuk
melakukan pra-pemrosesan tertentu, diikuti dengan sebuah panggilan dari WAS ke
server database (DB) untuk mengambil data yang dibutuhkan, setelah itu WAS
meneruskan data yang ditetapkan ke server analitik khusus untuk tugas-tugas
komputasi data mining yang mahal.
Tugas komposit memiliki beberapa implementasi di pusat data modern IT. Implementasi alternatif dapat memanggil prosedur yang tersimpan pada database untuk menjalankan data mining dan bukan memiliki server analitik khusus untuk melakukan tugas ini. Implementasi alternatif menyediakan distribusi beban vertikal dengan memungkinkan penjadwalan pekerjaan untuk memilih implementasi WAS dan DB saat analitik server tidak tersedia.
Reusability adalah salah satu tujuan utama dari pendekatan SOA. Sehubungan dengan reusability yang tinggi dari komponen aplikasi, adalah mungkin untuk menentukan alur kerja yang kompleks dengan beberapa cara. Namun sulit untuk menilai, mana yang merupakan penerapan yang terbaik.
- Map
Reduce dan NoSQL (Not Only SQL)
Map Reduce dan NoSQL (Not Only SQL) adalah
sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah
data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain.
Berbeda dengan basis data SQL dimana meskipun
berbeda-beda pembuat namun cara kerja NOSQL maupun cara penggunaannya relatif
sama. Contohnya sama-sama menggunakan tabel yang dihubungkan oleh
relasi-relasi, manipulasi data dengan bahasa SQL dan sb. Basis data NOSQL bisa
sangat berbeda satu sama lain.
Sebagian besar sistem NOSQL pada masa awal tidak
berusaha untuk memberikan atomicity, konsistensi, isolasi dan daya tahan
jaminan, bertentangan dengan praktik yang berlaku di antara sistem database
relasional. Namun di kemudian hari, beberapa database NOSQL dengan pembaruan
terkini sudah mampu mengintegrasikan database yang non-relasional ke dalam
bentuk database relasional sehingga dapat mempermudah pengguna yang masih belum
akrab dengan bahasa standar yang diterapkan NOSQL.
Dilihat dari cara penyimpanan data saja basis
data NOSQL tersebar dari cara penyimpanan :
1. Key-value based (disimpan
dalam bentuk kunci-isi berpasangan)
Kunci-nilai/Key-value (KV) toko menggunakan
array asosiatif (juga dikenal sebagai peta atau kamus) sebagai model data
fundamental mereka. Dalam model ini, data direpresentasikan sebagai kumpulan
pasangan kunci-nilai, sehingga setiap tombol mungkin muncul paling banyak
sekali dalam koleksi. Model kunci-nilai adalah salah satu model data non-sepele
sederhana, dan model data yang lebih kaya sering diimplementasikan di atas itu.
Model kunci-nilai dapat diperluas untuk model memerintahkan yang mempertahankan
kunci agar leksikografis. Ekstensi ini sangat kuat, dalam hal ini secara
efisien dapat memproses rentang kunci. Toko kunci-nilai dapat menggunakan model
konsistensi mulai dari konsistensi akhirnya ke serializability. Beberapa
dukungan memesan kunci. Beberapa mempertahankan data dalam memori (RAM),
sementara yang lain menggunakan solid-state drive atau disk
2. Document based
Dokumen merangkum dan melakukan data encode
(atau informasi) dalam beberapa format standar atau encoding. Pengkodean
digunakan termasuk XML, YAML, dan JSON serta bentuk biner seperti BSON.
Dokumen
dibahas dalam database melalui kunci unik yang mewakili dokumen itu. Salah satu
karakteristik mendefinisikan lain dari database berorientasi dokumen adalah
bahwa di samping kunci pencarian yang dilakukan oleh sebuah toko kunci-nilai,
database menawarkan API atau query bahasa yang mengambil dokumen berdasarkan
isinya Implementasi yang berbeda menawarkan cara yang
berbeda mengatur dan / atau pengelompokan dokumen.
Dibandingkan dengan database
relasional, misalnya, koleksi dapat dianggap analog dengan tabel dan dokumen
analog dengan catatan. Tetapi mereka berbeda: setiap record dalam sebuah tabel
memiliki urutan yang sama bidang, sementara dokumen dalam koleksi mungkin
memiliki bidang yang sama sekali berbeda.
3. Column based (disimpan
dalam kolom-kolom)
4. Graph based
Jenis database dirancang untuk data yang
hubungan baik diwakili sebagai grafik (unsur saling berhubungan dengan jumlah
yang belum ditentukan hubungan antara mereka). Jenis data bisa hubungan sosial,
jaringan transportasi umum, peta jalan atau topologi jaringan.
Contoh database NOSQL adalah Accumulo
Accumulo adalah sebuah perangkat penyimpan
kunci/nilai terdistribusi yang didasarkan pada rancangan BigTable milik Google.
Dikembangkan oleh US National Security Agency
(NSA), proyek Accumulo kini telah diajukan ke Apache Software Foundation untuk
dipertimbangkan dan masuk ke dalam inkubasi sebagai proyek Apache yang baru.
Perbedaan terbesar pada Accumulo adalah ia
memiliki kontrol akses berbasis label yang sangat baik, yang akan
memperkenankan pengguna yang berbeda untuk mengakses suatu record tetapi hanya
dapat melihat keterangan dari bagian yang diperkenankan bagi mereka.
Pengembang NSA meyakini bahwa database seperti
ini akan membantu pemerintah, layanan kesehatan dan industri-industi lain yang
mengedepankan privasi.
Berdasarkan proposal tersebut, Accumulo telah
memiliki ratusan pengembang yang menggunakannya dan telah dikembangkan semenjak
awal 2008. Saat ini Accumulo memiliki 200.000 baris kode, yang kebanyakan dalam
Bahasa Pemrogramman Java, serta 100 halaman dokumentasi
NSA mengatakan di dalam proposal tersebut bahwa proyek tersebut
telah dibuat secara internal sebagai proyek Open Source, menggunakan
perangkat-perangkat umum seperti Maven dan banyak pustaka lainnya. Meskipun
tidak ada dokumentasi yang tersedia di websitenya saat ini para pengembang
berharap dapat mempresentasikan makalah tentang hasil YCSB bagi databae
tersebut pada Symposium Cloud Computing ACM 2011.
sumber :
https://masyenitiffany-trip.blogspot.co.id/2017/04/mengetahui-komputasi-distribusi-dalam.html
http://fadliiman.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-grid.html
http://blog.stimednp.ac.id/icha/2015/01/15/contoh-virtualisasi-microsoft-hyper-v/
sumber :
https://masyenitiffany-trip.blogspot.co.id/2017/04/mengetahui-komputasi-distribusi-dalam.html
http://fadliiman.blogspot.co.id/2016/03/pengantar-komputasi-grid.html
http://blog.stimednp.ac.id/icha/2015/01/15/contoh-virtualisasi-microsoft-hyper-v/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar